Tentang Situjuah, Dari Lembah Pencetak Tokoh Hingga Kriminal

Foto : Gunuang Sago, ilustrasi Situjuah



 

Marak Peredaran Narkoba, Dalam 4 Tahun Terakhir Sudah 2 Kali Pembunuhan dan Sering Terjadi Bunuh Diri

SITUJUAH LIMO NAGARI, SagoNews.com  - Situjuah dikenal sebagai daerah pencetak orang hebat dan berpengaruh. Tak hanya di tingkat Limapuluh Kota melainkan hingga nasional bahkan internasional. Tetapi, dibalik itu, ada kepiluan tentang kehidupan masyarakat setempat yang harus jadi perhatian bersama. 

Sudah saatnya pemangku kepentingan di Kecamatan Situjuah Limo Nagari untuk berbenah, duduk bersama dalam mengatasi persoalan kesenjangan sosial di perkampungan sepanjang lereng Gunuang Sago tersebut.

Tak hanya itu saja, seluruh warga Situjuah sudah saatnya harus peduli dan proaktif dengan kondisi lingkungan sekitar, dengan tetangga, warga sekitar tempat tinggal. 

Apabila dibiarkan dan semua tak seiya sekata, kesenjangan sosial yang mengarahkan ke aksi kriminal dan kejahatan akan terus terjadi. 

Dari catatan selama 4 tahun terakhir ini, kejahatan dan kriminal sudah banyak terjadi. 2 kali pembunuhan, berkali-kali warga tewas bunuh diri serta kasus narkoba tak terhitung lagi jumlahnya yang berhasil diungkap polisi. 

Bahkan, baru-baru ini seorang pria selingkuhan tewas di tangan suami sah dari sang istri. Kemudian, pada 2020 lalu, seorang gadis belia meregang nyawa di kawasan hutan lereng Gunuang Sago, di Jorong Bumbuang, Situjuah Batua. Gadis tersebut tewas ketika pria yang baru kenalannya itu berupaya merenggut kesucian si gadis di areal sepi kawasan Situjuah Limo Nagari.

Meski antara korban dan pelaku bukan orang Situjuah tetapi kurangnya kepekaan warga dengan kondisi sekitar, sehingga menjadi peluang bagi orang luar untuk berbuat kejahatan. 

Kalau dirunut lagi kebelakang, beberapa tahun silam, bocah SD asal Situjuah pun tewas usai berkelahi dengan teman sekelasnya. Kejadian di Situjuah itu, meninggalkan kesedihan dari kedua belah pihak, baik korban dan pelaku.

Upaya bunuh diri pun sering terdengar di Situjuah Limo Nagari. Depresi dan masalah ekonomi menjadi pemicu dalam mengakhiri hidup untuk bunuh diri. 

Begitu juga masalah narkoba, Satuan Reserse Narkoba Polres Payakumbuh tak terhitung lagi jumlahnya untuk menangkap dan memburu peredaran narkoba di Situjuah Limo Nagari.

"Pelaku pembunuhan merupakan DPO dalam kasus narkoba. Dia kabur dari kejaran polisi dan jarang pulang ke rumah istri. Pengakuan istrinya , dirinya sudah nikah siri dengan korban. Pelaku tidak terima akhirnya melakukan penganiayaan akhirnya korban tewas," kata Kapolres Payakumbuh saat konferensi pers di Polres Payakumbuh pada Kamis (26/12) siang.

Dari keterangan pelaku kepada penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres Payakumbuh bisa dianalisa, narkoba bisa merusak keharmonisan rumah tangga. Meski berbeda perkara tetapi pemicu awal adalah narkoba.

Kalau di jajaki lagi, dari awal pelaku terlibat pengedar narkoba kemudian polisi melakukan penangkapan tetapi pelaku kabur akhirnya masuk DPO. 

Dari DPO, menyebabkan istri pelaku kurang mendapatkan perhatian dari suami hingga akhirnya menjalin asmara dengan pria lain meski statusnya masih istri sah dari suami yang DPO. 

 Saat suami diam-diam pulang ke rumah istri dan didapati istri bersama pria lain di dalam kamar. Ini membuat sang suami emosi dan langsung menganiaya selingkuhan istri secara membabi buta hingga korban tewas. 

Kasus ini, jadi pelajaran bersama, efek jera seluruh masyarakat. Tak hanya Situjuah saja melainkan warga Kabupaten Lima puluh Kota. Kepedulian bersama dan jauhi narkoba, ini kuncinya. Semoga. (Tim)