DESEMBRI, SH, MA
(Ketua BKSM Kota Payakumbuh)
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
أما بعد، فيا عباد الله، أوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون
فَقَالَ اللهُ تَعَالَى :
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Nikmat iman, Islam, serta kesehatan yang kita rasakan hingga hari ini merupakan anugerah besar yang tiada bandingnya. Semoga kita termasuk golongan hamba yang senantiasa bersyukur atas segala nikmat-Nya. Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, sosok teladan sepanjang masa, yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju cahaya Islam. Semoga rahmat dan kesejahteraan juga dilimpahkan kepada keluarganya, para sahabatnya, serta seluruh umatnya yang senantiasa setia mengikuti ajarannya hingga hari kiamat.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita bersama-sama merenungkan pentingnya memahami sifat-sifat seorang pemimpin yang dicintai oleh Allah SWT. Dalam ajaran Islam, kepemimpinan bukanlah sekadar kedudukan atau jabatan formal semata, melainkan sebuah amanah besar yang memikul tanggung jawab berat. Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas segala keputusan dan tindakan yang diambil, baik di hadapan manusia di dunia, maupun di hadapan Allah SWT di akhirat kelak.
Seorang pemimpin yang ideal harus memiliki sifat-sifat mulia yang tidak hanya mampu mengayomi umat, tetapi juga mendatangkan kemaslahatan bagi mereka. Dengan karakter yang benar, seorang pemimpin akan mencegah segala bentuk kerusakan dan kezaliman, serta senantiasa memprioritaskan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat. Kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai ini tidak hanya membawa kesuksesan di dunia, tetapi juga meraih ridha Allah SWT di akhirat.
Berikut adalah bebeapa Karakteristik Kepemimpinan yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta'ala
1. Bertakwa kepada Allah
Pemimpin yang dicintai Allah adalah mereka yang bertakwa, senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan takwa, pemimpin akan selalu menyadari bahwa setiap tindakan dan kebijakannya diawasi oleh Allah, sehingga ia akan berlaku jujur, adil, dan amanah. Dalam Al-Qur'an, disebutkan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ
"Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)
2. Adil dalam Memimpin
Keadilan merupakan sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang adil akan memberikan hak kepada setiap orang secara proporsional dan tidak berat sebelah. Allah memerintahkan kita untuk selalu berlaku adil dalam segala situasi :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِا لْعَدْلِ وَا لْاِ حْسَا نِ وَاِ يْتَاۤىِٕ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَا لْمُنْكَرِ وَا لْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran." (QS. An-Nahl 16: Ayat 90)
dan Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa pemimpin yang adil akan mendapatkan naungan Allah di hari kiamat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: إِمَامٌ عَادِلٌ...
(HR. Bukhari dan Muslim).
3. Amanah dan Bertanggung Jawab
Pemimpin yang amanah adalah mereka yang dapat dipercaya dalam menjalankan tugasnya. Kepemimpinan adalah amanah yang besar, dan pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Rasulullah SAW menegaskan dalam hadits bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Mengutamakan Kepentingan Umat
Pemimpin yang baik akan selalu mengutamakan kesejahteraan dan kepentingan umat di atas kepentingan pribadinya. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad). Pemimpin yang demikian akan selalu peduli dengan kebutuhan rakyat dan berusaha memenuhinya.
5. Rendah Hati dan Mudah Memaafkan
Kerendahan hati adalah karakter yang sangat disukai Allah. Pemimpin yang rendah hati akan dekat dengan rakyatnya, mendengarkan keluhan mereka, dan mau menerima nasihat. Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan bahwa sikap lemah lembut dalam memimpin sangatlah penting :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَا نْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَا عْفُ عَنْهُمْ وَا سْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَ مْرِ ۚ فَاِ ذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 159)
6. Teguh dalam Menegakkankan Kebenaran
Pemimpin yang dicintai Allah adalah yang berani menegakkan kebenaran meskipun itu sulit. Dalam Al-Qur'an, Allah memerintahkan untuk selalu teguh dalam menegakkan keadilan dan menjadi saksi yang benar :
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّا مِيْنَ بِا لْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰۤى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَا لِدَيْنِ وَا لْاَ قْرَبِيْنَ ۗ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَا للّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَا ۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰۤى اَنْ تَعْدِلُوْا ۚ وَاِ نْ تَلْوٗۤا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِ نَّ اللّٰهَ كَا نَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
"Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Maha Mengetahui terhadap segala apa yang kamu kerjakan." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 135)
Bahkan, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa hukum akan tetap berlaku sekalipun anaknya yang melakukan pelanggaran.
7. Sabar dan Tangguh dalam Menghadapi Ujian
Pemimpin yang dicintai Allah harus memiliki kesabaran dalam menghadapi berbagai ujian. Allah mengingatkan pentingnya sabar dalam berbagai keadaan, dan bahwa sabar adalah sumber kekuatan bagi seorang mukmin.
وَا سْتَعِيْنُوْا بِا لصَّبْرِ وَا لصَّلٰوةِ ۗ وَاِ نَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ
"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Dan (shalat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 45)
Sabar dan ketangguhan merupakan dua karakter yang sangat penting bagi seorang pemimpin, terutama ketika menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam menjalankan amanahnya. Sabar memungkinkan pemimpin untuk tetap tenang dan berpikir jernih, meskipun berada di tengah situasi yang sulit atau penuh tekanan. Dengan kesabaran, seorang pemimpin tidak mudah terjebak dalam keputusasaan atau terburu-buru dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, ia mampu menahan diri dan mencari solusi yang terbaik, serta tetap berpegang pada prinsip-prinsip kebenaran.
Ketangguhan, di sisi lain, menjadi kekuatan mental dan emosional yang menjaga pemimpin agar tidak mudah goyah atau menyerah ketika menghadapi rintangan. Seorang pemimpin yang tangguh akan mampu bangkit dari kegagalan, terus berjuang meskipun situasi tampak sulit, dan tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Dengan memadukan kesabaran dan ketangguhan, seorang pemimpin akan memiliki daya tahan yang kuat untuk mengatasi berbagai kesulitan, baik dalam urusan pribadi, organisasi, maupun masyarakat, sehingga mampu menginspirasi orang lain dan tetap berada di jalur kebaikan yang diridhai oleh Allah SWT.
Ketujuh karakter yang khatib sampaikan tadi mencerminkan kepribadian pemimpin yang bukan hanya sukses di dunia, tetapi juga mendapatkan cinta dan keridhaan Allah SWT. Semoga kita dikaruniakan oleh Allah berupa pemimpin yang mencintaiNya dan Allahpun mencintai mereka.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم