Khutbah Jum'at, 30 Agustus 2024 Membangun Masyarakat yang Adil dan Beradab di Tengah Ketidakpastian Hukum


Desembri, SH, MA
Advokat/Pengacara pada Kantor Advokat Penyeimbang



إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا  أَمَّا بَعْدُ
Hadirin jama'ah Jumat yang terhormat. 
Segala puji bagi Allah, Zat Yang Maha Kuasa, Tuhan semesta alam, yang dengan kekuasaan-Nya menciptakan langit dan bumi serta segala isinya. Hanya kepada-Nya kita memohon pertolongan dan perlindungan dari segala keburukan. Kita memohon ampunan-Nya atas dosa-dosa kita, dan kita bertawakal hanya kepada-Nya dalam setiap urusan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, penutup para nabi, yang telah membawa risalah Islam sebagai petunjuk dan cahaya bagi seluruh umat manusia. Melalui beliau, Allah telah menyempurnakan agama-Nya, memberikan rahmat, dan membimbing kita menuju jalan yang lurus.

Hadirin yang dimuliakan. 
Di tengah ketidakpastian hukum yang sering terjadi, baik di Indonesia maupun di negara lain, penting bagi umat Islam untuk kembali mengokohkan nilai-nilai keadilan dan keberadaban dalam kehidupan bermasyarakat. Ketidakpastian hukum dapat menyebabkan krisis kepercayaan terhadap sistem peradilan dan pemerintahan, yang pada gilirannya dapat merusak tatanan sosial dan nilai-nilai moral masyarakat. Dalam situasi seperti ini, Islam memberikan panduan yang jelas mengenai pentingnya keadilan ('adl) dan perilaku beradab dalam kehidupan sehari-hari.

Islam menekankan bahwa keadilan adalah salah satu pilar utama yang harus ditegakkan dalam setiap aspek kehidupan. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa (4:58):
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَ مٰنٰتِ اِلٰۤى اَهْلِهَا ۙ وَاِ ذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّا سِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِا لْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihal)

Jama'ah Jum'at rahimakumullah. Ketidakpastian hukum sering kali muncul dari tindakan penyelewengan oleh individu-individu yang memiliki kekuasaan. Mereka mungkin memanipulasi aturan dan hukum untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dalam konteks ini, penting untuk diingat bahwa Rasulullah SAW bersabda: 
 ﷺ: إِنَّ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَقْرَبَهُمْ مِنْهُ مَجْلِسًا إِمَامٌ عَادِلٌ وَإِنَّ أَبْغَضَ النَّاسِ إِلَى اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَشَدَّهُ عَذَابًا إِمَامٌ جَائِرٌ
Artinya: "Sesungguhnya orang yang paling dicintai Allah ﷻ pada hari kiamat dan paling ‘dekat’ tempat duduknya dari-Nya adalah seorang pemimpin yang adil, sedangkan orang yang paling dibenci Allah pada hari kiamat dan paling keras siksanya adalah seorang pemimpin yang lalim." (HR. Ahmad)

Pesan ini memberikan peringatan yang jelas tentang pentingnya keadilan dalam kepemimpinan dan dampak negatif dari ketidakadilan.

Hadirin rahimakumullah.
Untuk membangun masyarakat yang adil dan beradab, diperlukan upaya yang serius dalam mendidik generasi muda tentang nilai-nilai moral dan etika yang benar. Pendidikan harus mengintegrasikan ajaran agama yang menekankan pada kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Dalam hal ini, keluarga, sekolah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menanamkan nilai-nilai ini sejak dini. Surah Al-Mumtahanah (60:8) mengajarkan:
لَا يَنْهٰٮكُمُ اللّٰهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَا تِلُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِّنْ دِيَا رِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْ وَ تُقْسِطُوْۤا اِلَيْهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
"Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil."

Selain pendidikan, masyarakat juga perlu memperkuat institusi-institusi yang bertugas menjaga keadilan, seperti lembaga peradilan dan penegak hukum. Institusi-institusi ini harus bebas dari korupsi dan tekanan politik agar dapat menjalankan tugasnya dengan objektivitas dan integritas. Nabi Muhammad SAW mencontohkan pentingnya keadilan dalam memimpin, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
مَا مِنْ إِمَامٍ يُغْلِقُ بَابَهُ دُونَ ذَوِي الْحَاجَةِ وَالْخَلَّةِ وَالْمَسْكَنَةِ إِلَّا أَغْلَقَ اللَّهُ أَبْوَابَ السَّمَاءِ دُونَ خَلَّتِهِ وَحَاجَتِهِ وَمَسْكَنَتِهِ
“Tidaklah seorang pemimpin yang menutup pintu rumahnya karena tidak mau melayani orang yang memerlukan, fakir miskin, dan sangat membutuhkan, kecuali Allah akan menutup pintu langit karena kefakiran, kesulitan dan kemiskinannya.” (HR. Tirmidzi)

Hadirin jama'ah Jum'at yang terhormat.
Dalam konteks sosial, umat Islam juga diajarkan untuk saling menasihati dalam kebaikan dan menghindari kemungkaran. Allah SWT berfirman dalam Surah Ali 'Imran (3:104):
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِا لْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Ayat ini mengajarkan kepada kita akan arti penting peran kolektif masyarakat dalam menjaga dan menegakkan kebenaran, dimana di antara nilai-nilai kebenaran itu juga  terkandung makna keadilan sosial.

Kaum muslimin yang terhormat.
Di tengah ketidakpastian hukum, umat Islam perlu meningkatkan peran dakwah dan tabligh untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan keadilan. Dengan membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya nilai-nilai ini, masyarakat dapat berperan aktif dalam mengawasi dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang tidak adil serta mendukung perubahan yang positif. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Dan jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).

Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, solidaritas dan persatuan di antara umat Islam menjadi sangat penting. Persatuan ini bukan hanya dalam bentuk seremonial atau simbolis, tetapi juga dalam bentuk aksi nyata yang mendorong terciptanya masyarakat yang adil dan beradab. Umat Islam harus bersatu dalam memperjuangkan hak-hak mereka dan menentang segala bentuk ketidakadilan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Hujurat (49:10):
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”

Akhirnya, ketidakpastian hukum bukanlah alasan untuk menyerah atau putus asa. Justru, dalam kondisi seperti ini, umat Islam dipanggil untuk menunjukkan keteguhan iman dan keteguhan moral. Dengan berpegang teguh pada ajaran Islam, membangun kesadaran kolektif, dan memperkuat institusi yang adil, umat Islam dapat berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang adil, beradab, dan berketuhanan, meskipun di tengah tantangan yang besar. Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk menjadi agen perubahan yang positif dan membawa rahmat bagi seluruh alam. Aamiin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم