Payakumbuh, SagoNews.com -- Ari Prima, anak muda kelahiran 1987 menyandang gelar akademik Magister Pendidikan itu, sangat konsen memperhatikan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat ekonomi menengah ke bawah di Kota Payakumbuh. Ia sadar pendidikan adalah jalan untuk "mambangkik batang tarandam" dalam sebuah keluarga.
"Jika ekonomi keluarga kuat dan merata di sebuah kota, maka kota itu, bisa dibilang memiliki keamanan dan kenyamanan untuk ditempati oleh masyarakat, namun begitu sebaliknya," ungkap alumni jurusan Psikologi Islam IAIN Imam Bonjol, Padang lulusan tahun 2010 tersebut, mengawali pembicaraan dengan awak media.
Ia melanjutkan, "tempo lalu Saya berdiskusi dengan beberapa pelaku UMKM di Kota Payakumbuh. Rata- rata keluhan mereka adalah terkendala membiayai anak ketika masuk kuliah. Jika dipaksakan anak untuk kuliah, maka bisa-bisa termakan modal usahanya dan berakhir bangkrut," cerita Ari Prima, Jumat malam, (26/1/2024) pada media ini.
Selain itu, mantan ketua Persatuan mahasiswa Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh (Permalipa), periode (2007 – 2008) itu, menyebutkan, beberapa aspirasi yang Saya jemput ke lapangan didapat keluhan masyarakat menengah ke bawah bahwa, ada dari mereka tidak punya jaminan kesehatan.
"Sekali sakit, maka usaha kami bisa berantakan. Karena kami tidak punya tabungan juga asuransi kesehatan," kata Ari, yang pernah menjabat sebagai wakil Ketua DPD KNPI Kota Padang priode (2009-2012) menirukan keluhan masyarakat yang ia temui.
Hal itu lah yang menjadi perhatian besar bagi Ari, yang pernah meniti karir sebagai Account Officer di Lembaga Keuangan Syari’ah BMT At-Taqwa Sumbar, sebab ekonomi berkaitan erat dengan pendidikan dan kesehatan. Manakala ekonomi masyarakat sulit, maka ancaman bagi kelangsungan pendidikan dan kesehatan keluarga.
"Dengan banyaknya mendengar keluhan masyarakat yang Saya temui. Inilah jadi latar belakang bagi Saya untuk mencarikan solusi di kemudian hari jika diberi amanah," tambah Ari, yang pernah punya pengalaman sebagai tenaga ahli DPD- RI.
"Memang, membuat kebijakan atau regulasi disektor ini tidak populer karena dampak tidak terlihat, seperti membangun jalan atau infrastruktur yang hasilnya bisa dilihat kasat mata. Insyaallah jika dipercaya, Saya sudah punya "grand design" untuk mengatasi persoalan sederhana ini," ungkap Calon Legislatif nomor urut 1, dari partai Demokrat daerah pemilihan Payakumbuh Utara dan Latina, Kota Payakumbuh tersebut.
"Memang niat baik, tidak selalu berjalan mulus. Tapi, ikhtiar harus Saya lakukan dengan menjalin silaturahmi ke masyarakat, ke berbagai profesi, dan warga kota yang bisa Saya akses. Saya mendengar keluhan mereka sebagai bahan analisa dan pijakan untuk berbuat nantinya. Walau tidak diberi amanah nantinya, kegiatan silaturahmi dan menjemput aspirasi ke lapisan masyarakat ini, tetap Saya lakukan," tutup anak muda yang aktif berorganisasi tersebut.
Sementara itu, Dendi tokoh masyarakat Luak Limapuluh, sekaligus pemerhati sosial politik memuji Ari Prima. "Kita perlu memberikan apresiasi pada anak muda tersebut, ia banyak pengalaman organisasi , memiliki latar belakang pendidikan mumpuni dan punya usaha sendiri, mau dan berkeinginan pula membangun Kota Payakumbuh melalui jalur legislatif. Niat baiknya perlu kita sokong," ajak Dendi.
Dendi menambahkan, "jujur saja daerah ini butuh anak muda berpengalaman di rantau yang memiliki antusiasme ke daerahnya. Dan, Saya melihat itu, ada pada diri Ari Prima. Ia memiliki kemampuan dan kemauan yang perlu kita dukung. Untuk itu, kita layak memberikan kesempatan untuk dia, membangun kampung halamannya melalui pemilihan legislatif Kota Payakumbuh bulan februari nanti," tutup Dendi. (*)