Padang, SagoNews.com - Koordinator Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Sumatera Barat hadir sebagai pemateri dalam seminar penutupan Krida FIP UNP, Jumat (8/12/2023) di Auditorium UNP.
Diberikan tema “Character Building Jiwa Sosial Bagi Pendidik Muda” oleh panitia, Nurkhalis langsung memompa semangat dan inspirasi seluruh mahasiswa baru FIP UNP yang hadir.
Tekad, pengalaman dan perjuangan dalam membangun sekolah gratis ini sisampaikan dengan tatanan bahasa yang mudah dimengerti oleh mahasiswa.
Sekolah ini bernama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Gempita yang berlokasi di Pasa Lalang, Belimbing, Kelurahan Kuranji, Kota Padang. Sudah 300 lebih siswa yang lulus di sekolah gratis ini selama 5 tahun terakhir. Para lulusan sudah bisa menggunakan ijazah mereka untuk bekerja dan kuliah. Bahkan ada yang sampai mendapatkan beasiswa kuliah di Al-Azhar, Mesir.
Siswa di PKBM Gempita adalah anak-anak yang punya niat sekolah, tapi terkendala banyak hal. Termasuk persoalan biaya, broken home dan lainnya.
Ide dan gagasan mendirikan sekolah ini murni karena panggilan jiwa. Ada niat untuk bisa berbuat di dunia pendidikan.
Hari ini pendidikan mahal. Tapi ekonomi masyarakat makin sulit. Apalagi, ekonomi petani. Dicarilah cara agar bisa sekolah ini berjalan sebagaimana mestinya sekolah normal.
Pastinya, Ada dana operasional. Tapi satu sen pun tidak ada dipungut dari siswa. Semua biaya operasional berasal dari donatur, bantuan pemerintah, keuntungan hasil panen di kebun dan iuran kelompok tani binaan Gempita Sumbar.
“Pasti ada biaya operasional untuk menjalankan sekolah. Tapi itu didatangkan dari luar. Bukan dari siswa. Bagaimana kita bisa membangun relasi, jaringan dan mengelola komunikasi dengan banyak pihak. Nah, nanti ada-ada saja yang bantu,” ucap Nurkhalis dihadapan Mahasiswa.
Sekolah ini dibangun step by step dan dibantu oleh Istrinya, Silvia Sesmona yang notabene memilik basic pendidikan keguruan. Lambat laun sekolah PKBM Gempita mulai dikenal dan banyak diminati oleh anak-anak petani dan putus sekolah.
Bagi Nurkhalis, PKBM Gempita adalah contoh yang bisa diambil oleh calon pendidik muda agar bisa berinovasi di dunia pendidikan. Asalkan ada niat dan mental yang kuat.
“Asalkan ada niat dan mental yang kuat, Insya Allah apa yang ingin diperbuat bisa dimudahkan oleh Allah SWT. Yang jelas kita harus punya jiwa petarung,” kata Nurkhalis.
Pernah Datangkan Menteri Pertanian ke UNP dan Dapat Rp 50 Miliar
Bagaimana peliknya dunia pertanian dan nasib petani Sumatera Barat sudah didalam catatan harian Nurkhalis. Ia paham betul bagaimana nasib petani hari ini. Hidup sepagi sepeteng dan tergerus dalam pusaran hutang.
Cerita peliknya hidup petani Sumatera Barat, bukan cerita baru. Sudah menahun sejak dulu.
Ditahun 2018, Nurkhalis sebagai Koordinator Gerakan Pemuda Tani (Gempita) Sumbar pernah menyampaikan langsung sulit dan peliknya petani Sumbar ke Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Moment tersebut didapat Nurkhalis disaat Amran Mengisi Kuliah Umum di Auditorium UNP tanggal 3 Oktober 2018. Dilokasi yang sama dengan penutupan Krida Mahasiswa baru FIP UNP 2023 hari ini.
“Di tahun 2018, saya pernah membawa Pak Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ke UNP. Tempatnya disini juga, di Auditorium UNP ini. Langsung saya sampaikan bagaimana kehidupan, masalah dan persoalan petani ke pak Menteri,” ucap Nurkhalis.
Atas keberanian menyampaikan aspirasi ini, Menteri Pertanian langsung menggelontorkan bantuan untuk petani Sumbar sebesar Rp 50 Miliar dan beberapa alat dan mesin pertanian (Alsintan). bantuan tersebut diserahkan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk disalurkan langsung ke petani.
“Jika ingin membangun karakter sosial didalam jiwa ini, bangun juga kecerdasan dalam berdiplomasi dan memainkan strategi,” tutup Nurkhalis.
Usai memotivasi dan menginspirasi mahasiswa FIP UNP, Nurkhalis juga mengundang seluruh mahasiswa FIP UNP untuk belajar dan berkontribusi di PKBM Gempita. (*)