Kementerian Pariwisata RI Anugerahkan Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dengan Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2020 karena mampu dan terbukti mencetuskan dan mempertahankan branding yang berdampak pada dunia pariwisata sebagai kabupaten beradat dan berbudaya. Kabupaten Limapuluh Kota meraih juara Dua, masuk pada kategori Kampung Adat Terpopuler yakni Kampung Sarugo di Koto Tinggi.
Anugerah Pesona Indonesia diterima langsung oleh Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Dt Bandaro Rajo Kamis, 20 Mei 2021 yang dipusatkan di Inaya Bay Komodo Hotel, Labuan Bajo, Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur.
Dikatakan Bupati, penghargaan dari pemerintah pusat berdasarkan kemampuan masyarakat kabupaten Limapuluh Kota bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Limapuluh Kota dan pihak terkait dalam mengeksekusi Kampuang Sarugo menjadi destinasi Kampuang Adat Terpopuler.
“Penghargaan ini untuk seluruh masyarakat limapuluh kota, di ranah maupun di rantau. Ini bentuk kerja kita bersama,” kata bupati.
Dijelaskan bupati, penghargaan ini tentu tidak menjadi pajangan manis saja. Namun sebagai pelecut inovasi pengembangan potensi destinasi lain yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota. Kedepan perlu ada kajian akademis yang tajam terhadap seluruh potensi wisata yang ada.
“Mengembangkan dengan inovasi dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dalam bentuk pengelolaan serta menajemen pada setiap destinasi wisata yang ada di limapuluh kota,” tambah bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Limapuluh Kota Hj.Nengsih Spd.Mpd menyebutkan, Kampuang Sarugo di maksimalkan menjadi Kampung Adat pada 2019 lalu bersama Universitas Muhammadiayah Sumatera Barat (UMSB).
“Masih banyak yang perlu kita benahi. Anugerah Pesona Indonesia ini merupakan buah kerja masyarakat Kampung Sarugo itu sendiri dan dukungan masyarakat limapuluh kota secara umum,” sebut Nengsih.
Senada dengan Bupati, Rektor UMSB Dr Riki Saputra, MA menyebutkan, pihaknya akan terus memberikan support dan bentuk kerjasama akademis dalam pengembangan sektor yang ada di daerah.
“Bentuk kerjasama akan kita jalin terus agar daerah memiliki dokumen kajian akademis untuk mengembangkan sektor yang ada,” tutup Riki. (Rel)