Terkait berita harian haluan.com yang terbit pada 08 Desember 2020, dengan judul Bawaslu Limapuluh Kota Temukan Dugaan Politik Uang Sebanyak 8 Saksi Diperiksa Penyidik, mendapat kritikan keras dari publik. Pasalnya berita tersebut merupakan temuan pada tanggal 22 November 2020 dan baru terbit sehari sebelum pencoblosan, hal itu dinilai fitnah dan pembunuhan karakter oleh masyarakat.
Ketua Bawaslu Kabupaten Limapuluh Kota Yoriza Asra membenarkan hal tersebut, "temuan itu terjadi pada tanggal 22 November 2020, sekarang berkasnya dalam tahap penyidikan di Polres Limapuluh Kota," sebutnya ketika dikonfirmasi Selasa siang, (8/12).
Kendati demikian Calon bupati nomor urut 03 Safarudin Dt. Bandaro Rajo dan calon wakil bupati nomor urur 03 Rizki Kurniawan Nakasri menampik isu tersebut dengan fakta, menurut Dt. Safar dirinya tidak hadir pada saat acara itu dan tidak ada menjanjikan uang. Dirinya juga menegaskan bahwa berkomitmen tidak ikut dengan politik uang.
Video klarifikasi dan pernyataan tersebut dapat dilihat disini.
Publik Minta Klarifikasi
Sedangkan menurut loyalis pasangan 03, Zulfadli, dirinya menyebut persoalan yang muncul di media haluan.com tersebut yang kini sudah beredar di grup - grup whatsapp itu sudah basi.
"Berita itu sudah basi, itu kejadiannya sudah lama. Sudah selesai dan kasusnya dihentikan karena tidak ada bukti dan sekarang digoreng lagi," sebut tokoh muda Kabupaten Limapuluh Kota itu via whatsapp kepada media ini.
Zulfadli juga mengatakan padahal kubu lawan (paslon lain - red) sekarang ini gencar bagi - bagi Sembako dan dibagikan diminggu tenang.
"Hal tersebut yang seharusnya dicermati, jangan menjelekkan paslon lain untuk menutupi paslon kita," tegas pemuda yang aktif di KNPI Limapuluh Kota itu.
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh pemuda dan tokoh masyarakat lainnya, Fajri Ramadhan dan Dekie Putra Sudirman meminta agar berita tersebut diklarifikasi ulang, karena secara tidak langsung dan banyak sedikitnya telah merugikan paslon nomor urut 03.
Upaya klarifikasi juga disampaikan oleh tokoh rantau dan tokoh masyarakat Kecamatan Harau, H. Ujang Boy menyebut tak mungkin Paslon Safari didukung oleh banyak ulama jika ada indikasi politik uangnya.
"Diharapkan masyarakat lebih hati - hati karena ini sudah masuk masa tenang dan besok (9/12) kita sudah mulai pencoblosan, tetaplah berada dijalan yang benar dan jangan tergoda isu yang belum jelas," sebutnya. (frp)