Membangun Kabupaten Limapuluh Kota tentu tak bisa semata-mata bersandar kepada Anggaran Pembelanjaan Daerah (APBD) kabupaten mengingat jumlahnya yang begitu terbatas. Dibutuhkan sumber keuangan lain agar pembangunan berjalan maksimal.
Pasangan calon Safaruddin-Rizki (SAFARI) mempunyai strategi untuk mengatasi persoalan tersebut. "Kita harus tingkatkan kerjasama dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat sehingga anggaran dari mereka bisa kita gunakan," ujar calon Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, saat diwawancarai wartawan usai mendaftar ke KPU beberapa waktu yang lalu.
Pernyataan tersebut juga diamini oleh calon wakil bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri (RKN) saat berdialog di sebuah stasiun televisi lokal beberapa waktu yang lalu. "Kita harus membangun sinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Membangun komunikasi yang baik dengan para legislator, unsur kementerian, sehingga dana-dana yang ada di provinsi dan pusat itu, bisa digunakan untuk membangun daerah kita," tutur RKN.
Selain itu, tutur RKN, perlu optimalisasi penggunaan APBD. Bagaimana porsi belanja rutin bisa ditekan, dan secara bertahap dialihkan kepada belanja modal seperti pembangunan infrastruktur. "Dan terakhir yang paling penting adalah bagaimana kita meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai sumber pembiayaan pembangunan," pungkasnya.