Padang, SagoNews.com - Pernyataan Puan Maharani "Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila" pada 2 September 2020 jelas membuat risih masyarakat sumatera barat. Kalimat yang terlontar saat kegiatan internal Partai PDIP yang disampaikan Puan Maharani sebagai Ketua DPP Bidang Politik dan Kemanan jelas tak bisa dianggap cambuk buat internal saja, karena sejatinya jabatan Ketua DPR-RI melekat pada Puan Maharani.
Disinggung soal pernyataan Puan Maharani, Ketua SAPMA Pemuda Pancasila Sumatera Barat menyayangkan kalimat ini keluar dari seorang Ketua DPR-RI. “Terus terang kita menyayangkan kalimat ini keluar dari seorang ketua DPR-RI” jelas Fernando Anggiatman. Anggi menjelaskan bahwa statement tersebut jelas melukai hati masyarakat Sumatera Barat, dimana anak dari Bumi Ranah Minang ini lah yang merumuskan Pancasila tersebut.
“Kalau kita benar-benar belajar sejarah, Isi dari Pancasila tersebut semuanya merupakan rumusan yang diberikan Mohammad Yamin Anak Kandung Ranah Minang kemudian tanggal 1 Juni 1945 dibungkus oleh Ir. Soekarno dengan Judul Pancasila” terang Anggi.
Senada dengan Anggi, Ketua Bidang Ideologi, Politik dan Kebangsaan SAPMA Pemuda Pancasila Sumbar Surya Dwi Putra juga menyayangkan statement dari Cucu bung karno ini “Kita menyayangkan sekali statement dari ibu puan, walaupun mungkin ini dilakukan untuk internal kadernya tapi di era media sosial yang tak terbendung jelas akan membuat masyarakat ribut”.
Surya berharap para tokoh bangsa tidak menjadikan Pancasila sebagai jualan mereka. “Sangat disayangkan jika ada anak bangsa yang merasa diri dan kelompok mereka paling pancasilais” ujar Surya. Bangsa kita telah melahirkan Dasar Negara yang dipuja-puji dunia, seharusnya hari-hari berat banga melalui pandemic ini kita isi dengan nilai-nilai Pancasila salah satunya gotong-royong bersama menyelesaikan permasalahan ditengah-tengah masyarakat. Jangan sampai kita saling klaim saling Pancasila, tapi saudara disekitar kita masih ada yang kelaparan.
“Ayuk Gabung ke SAPMA Pemuda Pancasila, Kita belajar dan ganti #SayaPancasila dengan #Kita Pancasila.” (Red)