SagoNews.com - Alam yang indah,dan sejuk menghiasi perjalan menuju lokasi potensi destinasi wisata gua dan air terjun Puti BalirIang. Gua dan air terjun tersebut terdapat diatas lokasi areal lahan seluas 2 hektar. Potensi destinasi wisata itu, berlokasi di kenagarian Gunung Bungsu kecamatan Batipuah baruah kabupaten Tanah datar, (9/7/2020).
Sebelum mencapai lokasi, kita akan melewati sebuah jembatan di atas sungai berbatuan dengan air sangat jernih. Jika kita melayangkan pandangan,maka terlihat jelas gunung Merapi dan gunung Singgalang berdiri gagah. Agar sampai kelokasi, kita harus menempuh jarak sejauh 500 meter dengan berjalan kaki dari jalan lintas propinsi yang menghubungkan antara kabupaten Tanah datar dan kota madya Padang panjang.
Sesampainya di lokasi, kita akan melihat air terjun dengan ketinggian 60 meter dari permukaan tanah tempat berdiri. Air terjun tersebut diberi nama air terjun Puti baliriang. Dibawah air terjun tersebut, terlihat kolam alam besar dengan rayuan menceburkan diri untuk berenang kedalamnya. Terlihat anak-anak sedang asik berenang sambil menikmati tempaan air terjun mengenai tubuh mereka." Hai photo saya dong" teriak anak-anak tersebut dengan gembiranya.
Tidak jauh dari tempat air terjun tersebut terdapat sebuah gua alam yang menantang untuk masuk kedalamnya. Gua tersebut juga di sebut Gua puti baliriang oleh penduduk setempat. Konon khabarnya gua tersebut adalah sebuah Rumah gadang (sebutan rumah adat Minang kabau). Entah mengapa rumah gadang tersebut berubah menjadi gua batu.
Kemudian, Saya pergi menghampiri seorang kakek yang akrab di panggil dengan Buyung kebun dengan gelar Sutan Majo lelo. Kami bercerita banyak tentang dirinya,dan tempat itu " Kek Sutan...! Apa rahasia supaya berumur panjang dan sehat ? " Kakek Sutan menjawab " jangan makan makanan haram, dan siap saji. Makanlah makanan halal lagi baik ! Banyaklah berdoa ! ," jelasnya yang mengaku berumur 100 tahun dan masih kuat bekerja di sawah.
Kakek Sutan menceritakan " Dulu...! tempat ini adalah sebuah rumah gadang,milik seorang yang bergelar Urang kayo batuah dengan nama ibunya Puti baliriang. Rumah gadang itu berubah menjadi gua batu karena sumpah oleh puti baliriang sebagai seorang ibu.Hal itu disebabkan Karena ada kesalahan dari ahli keluarga pada puti baliriang," cerita kakek. Kemudian kakek Sutan mengatakan bahwa ia adalah keturunan dari Urang Kayo batuah,dan mantan Wali jorong di nagari tersebut.
Setelah kita puas berwisata di tempat itu, kita juga dapat meminum madu dari budi daya madu Galo-galo ( lebah kecil tidak berbahaya). Sambil tersenyum petani madu galo-galo menerangkan" Kalau ingin awet muda dan sehat , Sering-sering minum madu galo - galo ini," terangnya.
Sayangnya, potensi destinasi wisata ini jauh dari perhatian kabupaten Tanah datar. Hal tersebut terlihat dari rute jalan menuju lokasi penuh semak belukar,dan masih jalan berupa tanah. Wali jorongnya yang bernama Armadius menjelaskan," tempat ini sudah pernah di usulkan ke pemerintahan oleh pemerintahan nagari, namun belum ada tanggapan.Dahulu pernah ada bantuan jalan menuju lokasi, pada masa pemerintahan bupati Kasuma hamid, Setelah itu tidak ada lagi perhatian pemerintah. Sekarang kami memasukannya dalam rencana pembangunan pemerintahan nagari," jelasnya.
(Maizetrimal)