SagoNews.com - Kabar duka nan datang dari Kota Sampit, Kalimantan Tengah tentang seorang warga Kabupaten Limapuluh Kota yang terlantar langsung menuai respon positif di tengah masyarakat. Berbagai bentuk rasa peduli muncul dari segenap warga urang awak, di ranah ataupun di rantau.
Mulai dari Ikatan Keluarga Situjuah (IKS) yang tersebar pada setiap Provinsi di Indonesia dan luar negeri, forum lintas generasi Situjuah, alumni pondok pesantren Al-Makmur Tungkar, warga di Kecamatan Situjuah Limo Nagari dan sejumlah organisasi besar urang awak lainnya menunjukkan rasa kepeduliannya, dalam bentuk dukungan moril dan materil kepada Ade Kurniawan beserta keluarganya.
Wakil bupati Kabupaten Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan langsung menjalin komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, untuk mencarikan bantuan bagi Ade Kurniawan. Termasuk dengan berkoordinasi dengan Pemko Sampit dan perantau yang berada disana. Hasilnya sudah diketahui, bahwa sementara ini Ade sudah mendapatkan tempat tinggal yang dekat dengan rumah sakit dr. Murjani, difasilitasi oleh Kapolres Kota Sampit.
Baca juga : Penggalangan bantuan untuk Ade Kurniawan
Menurut Wabup yang akrab dipanggil Buya Feri itu, dirinya telah berkoordinasi dengan para perantau Minang yang berada di Kalimantan Tengah dan Wakil Bupati Kabupaten Kotawaringin dan Pemko Sampit untuk menaruh perhatian kepada Ade.
"Saat ada berita tentang Ade, langsung saya kontak beliau dan komunikasi dengan Wabup Kabupaten Kotawaringin," sebut Ferizal Ridwan kepada SagoNews.com , Sabtu (13/06/2020).
Wabup juga mengatakan, yang tengah dialami oleh Ade memang butuh kepedulian dari banyak pihak. Selain dirinya tengah bersedih ditinggal mati oleh istri bulan lalu, ia juga harus menunggu kepastian akan kesehatan anaknya yang sedang diisolasi di Mess Covid-19 oleh Pemkab Kota Waringin.
Untuk menanti kepastian ini, dipastikan Ade membutuhkan keperluan hidup dirinya dan mertua. Baik tempat tinggal dan makan sehari-hari sampai hasil test SWAB anak Ade negatif sebanyak dua kali. Diperkirakan akan memakan waktu minimal dua minggu.
"Jadi Pemkab Kotawaringin mengirim sampel SWAB itu ke Banjar. Sekali SWAB bisa memakan waktu seminggu. Kalau dua kali test SWAb bisa dua minggu. Itupun harus negatif hasilnya. Sedangkan Ade sudah memutuskan untuk berhenti bekerja agar bisa pulang ke kampung halaman. Jadi butuh kepedulian terhadap Ade untuk biaya hidupnya bersama Mertua sampai anak Ade bisa keluar dari tempat isolasi," kata Wabup.
Baca Juga : Perantau Situjuah di Kalteng Butuh Bantuan
Untuk kebutuhan tersebut, Wabup sudah berkoordinasi dengan para perantau Minang di Kalteng dan Wabup Kotawaringin. Bantuan yang bisa diperoleh Ade saat ini baru sekedar fasilitas kesehatan untuk anaknya. Sedangkan kebutuhan hidup Ade, masih mengandalkan tabungan pribadi.
"Rencananya perantau Minang di Kalteng akan membuka dompet peduli untuk Ade dan itu akan dibantu oleh Wabup Kotawaringin. Termasuk saya juga akan perjuangkan bantuan dari Pemkab Limapuluh Kota untuk beliau. Kemudian penginapan yang tidak jauh dari tempat anaknya diisolasi," sebut Wabup.
Sebelumnya, Ade bersama anak dan mertuanya dicegat oleh petugas bandara H. Asan Kota Sampit saat hendak menuju ke Padang. Hal ini dikarenakan saat pengechekan kesehatan calon penumpang, panas badan anak Ade yang masih berusia 8 bulan mencapai 38,3 derajat celcius. Petugas bandara pun langsung berkoordinasi dengan gugus tugas penanganan Covid-19 setempat dan mengisolasi anak Ade.
Karena tidak mungkin meninggalkan anaknya sendirian di Kalteng, Ade dan Mertua memilih untuk membatalkan penerbangan dan mengalami kerugian biaya tiket. Sedangkan uang yang dipersiapkan hanya cukup untuk biaya perjalanan pulang ke Situjuh Gadang.
Saat ini Ade butuh uluran tangan para dermawan untuk meringankan persoalan yang tengah dihadapi oleh Ade di Kalteng.
"Bagi perantau maupun para dermawan ingin membantu Ade, bisa langsung ke Ade atau kepada saya. Nanti saya hubungkan ke Ade. Termasuk memberitahukan perkembangan kondisi Ade dan anaknya," ucap Wabup.
Terpisah, di beranda facebook dan whatsapp telah beredar donasi untuk Ade Kurniawan, donasi itu diinisiasi oleh perantau Situjuah Limo Nagari. Semoga bantuan yang mengalir bermanfaat untuk Ade dan pahala bagi para donatur maupun pihak - pihak yang peduli. (Red/frp)