Foto lesung kayu kiriman Donal Kopi Luli |
SagoNews.com - Lesung kayu merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk mengolah buah kopi menjadi biji, prosesnya dilakukan secara manual dan tradisional. Lesung kayu tak bisa dipisahkan dari alu sebagai alat penumbuknya.
Lesung kayu telah dimanfaatkan oleh petani sejak masa kolonial belanda di Indonesia, sekitar abad ke 18 ketika kopi mulai dibudidayakan sebagai komoditi kolonialisme. Di Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatra Barat lesung kayu masih mudah dijumpai, terutama dipinggiran nagari (desa - red).
Adapun lesung kayu yang difoto pada tulisan ini, ditemui di Gudang Kopi Nagari Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota. Digunakan oleh produsen kopi Luli (Luak Limopuluah) untuk mengolah buah kopi menjadi biji. Ceritanya, buah kopi yang sudah dijemur hingga kering akan menjadi gabah. Gabah buah kopi yang dibungkus oleh kulit ari kering itulah nantinya yang akan dipisahkan sehingga didapatkan biji kopi hijau yang bersih. Ilmu kopi kekinian menyebut biji kopi itu dengan green bean (biji hijau).
Cara kerja lesung kayu adalah dengan memasukkan gabah ke dalam lubang lesung tersebut, lalu ditumbuk secara manual dengan menggunakan alu. Kemudian kulit ari dari gabah yang sudah terpisah dengan biji kopi, dibersihkan dengan menggunakan niru. Setelah terpisah, baru lah biji kopi dapat digunakan untuk direndang (roasting).
Selain untuk mengolah buah kopi, sebagian masyarakat Sumatra Barat atau suku Minangkabau juga memanfaatkan lesung kayu sebagai alat penumbuk beras menjadi tepung. (Red)