Payakumbuh, SagoNews.com - Walikota Payakumbuh Riza Falepi menjawab keluhan masyarakat, terkait adanya informasi di Kota Payakumbuh masyarakatnya berduyun-duyun membayar tagihan air di PDAM Kota Payakumbuh, Senin pagi (20/4). Pasalnya, Walikota Riza sudah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona, Pemko menerapkan physical distancing dan social distancing.
Terkait adanya aktifitas keramaian dalam pembayaran tagihan di PDAM itu, Wali Kota Riza Falepi menegaskan hal itu tidak seharusnya terjadi, bila PDAM menerapkan sistem IT di loket-loket yang tersebar. Wali Kota mengakui, sistem IT itu pernah bermasalah dan telah dikembangkan kembali oleh Pemko.
"Dulu IT nya bermasalah, karena providernya berantem, terus sudah tidak bisa melayani kita. Akibatnya kita jadi korban, akhirnya saya develop sendiri, dan sudah selesai minggu lalu. Dengan IT baru bisa bayar di 23 loket di Payakumbuh yang menyebar di 5 kecamatan," ungkap Wako Riza.
Riza menyesalkan, adanya kelalaian petugas dengan belum menyikapi hal ini, ditambah ini terjadi akibat Perda PDAM belum ada, kadang sulit membangun manajemen yang baik.
"Akhirnya saya selesaikan hari ini, dan mulai besok sudah ndak boleh ngumpul-ngumpul bayar PDAM lagi, dengan mengaktifkan IT yang sudah selesai itu tanpa menunggu gerak kabag pelanggannya. Besok sudah bisa bayar di berbagai loket yang tersebar di seluruh kecamatan," pungkas Wako Riza.
Riza berharap agar warga yang membayar tagihan air jangan menunggu deadline, jangan sampai tunggu batas akhir pembayaran, karena nanti akan terjadi keramaian disaat antri.
Terkait pembayaran air gratis bagi warga terdampak Covid-19, seperti yang pernah di rilis Humas Pemko Payakumbuh, Wali Kota menjelaskan rekening PDAM yang digratiskan itu untuk warga adalah pemakaian air di bulan April dan Mei.
"Sedangkan pemakaian sebelumnya yang pembayarannya jatuh di bulan April tetap menjadi tanggung jawab pelanggan," kata Riza.
"Kemudian untuk mempermudah, manfaatkan loket yang tersebar di seluruh kecamatan kita, hindari kerumunan!," himbau Riza. (Rel/frp)