Jalan lingkar di Jorong Talaweh dan Jorong Banda Dalam. Foto by Fadli Riansyah |
Limapuluh Kota, SagoNews.com - Pulang ke rumah ibu (bundo) bagi laki - laki Minangkabau yang telah menikah atau bekerja di luar daerah, adalah sebuah kerinduan, tak jarang ada yang menangis dan selalu berdo'a agar selalu diberikan kesempatan untuk pulang.
Rumah bundo yang saya panggil ama terletak di Jorong Banda Dalam bagian bawah, berbatasan langsung dengan Jorong Talaweh, Nagari Situjuah Banda Dalam, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota. Disini pembangunan jalannya bagai berselimut kain sarung.
Bagian atas diperbaiki, bagian bawahnya mulai hancur, begitu juga sebaliknya. Seolah pembangunan jalan disini hanya dibebankan kepada dana desa atau pokir anggota dewan (DPRD) yang tidak seberapa.
Tahun lalu ada pengaspalan dari pokir anggota dewan yang berasal dari kecamatan tetangga, sedangkan kecamatan Situjuah Limo Nagari sendiri telah 2 kali Pemilu gagal menempatkan wakilnya di Bukik Limau. Tahun sebelum itu juga ada pembetonan jalan bagjan atas, namun karena keterbatasan dana barangkali masih banyak jalan - jalan lingkar yang belum teraspal.
Wali Jorong dan Wali Nagari setempat bersama masyarakat, sudah pasti menginginkan alokasi APBD yang lebih besar lagi. Semua itu karena ingin memperlancar usaha tani sebagai mata pencarian utama masyarakat.
Disini ada banyak inovasi - inovasi masyarakat di bidang pertanian untuk menunjang pemasaran, juga untuk memperjuangkan hidup yang lebih layak. Seandainya jalan - jalan lingkar di Nagari Situjuah Banda Dalam dapat suntikan APBD, maka besar kemungkinan nagari ini akan berjaya dengan seluruh masyarakatnya sejahtera. (frp)