Situjuah, SagoNews.com - Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat beberapa waktu lalu dinobatkan sebagai Nagari bebas sampah oleh Provinsi. Sebagai Nagari pertama yang sukses mengelola sampah, berbasis budaya bersih dan teruji dalam mengelola sampah tersebut patut diapresiasi setinggi - tingginya.
Pada perhelatan Nagari dalam rangka peristiwa Situjuah 15 Januari, akan ada serangkaian acara adat budaya yang digelar. Seperti arak iriang, peresmian kantor wali nagari dan balai adat Nan Tuo, juga banyak lagi festival - festival budaya yang disuguhkan. Sekarang (Kamis 9/1) Marawa dan umbul - umbul sudah terlihat dipasang, jalan disepanjang Nagari Situjuah Batua juga sangat bersih. Tetapi baliho - baliho kandidat Bakal Calon Bupati, Bakal Calon Wakil Bupati dan Bakal Calon Gubernur terlihat merusak pemandangan.
Jujur saja Nagari Situjuah Batua yang benar - benar bersih itu terlihat kotor dengan baliho kandidat - kandidat diatas. Baliho M. Rahmad yang sangat besar, baliho Rizki Kurniawan Nakasri, Maskar M Dt. Pobo, Yossi Danti dan Amri Darwis. Baliho H. Riza Falepi dan Ir. H. Mulyadi tak luput dari pemandangan. Terlepas dari bantuan tokoh tersebut untuk nagari, atau untuk penyelenggaraan tersebut. Menurut hemat penulis alangkah sakralnya festival budaya ketimbang kontestasi Pilkada.
Melalui tulisan singkat ini, penulis berharap kepada tokoh - tokoh yang terhormat untuk sejenak mengganti baliho - balihonya dengan baliho acara yang akan digelar. Mari kita ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun. Saciok bak ayam sadantiang bak basi. Ayo kita sama - sama menjaga warisan budaya.
Perlu penulis tegaskan bahwa tulisan ini adalah sebuah kritikan, tanpa bermaksud menggurui. Hanya berusaha mengingatkan, sebagai pemuda yang pernah belajar adat. Lebih kurang mohon dimaafkan segala kata yang salah. Kalau salah mohon ditunjuk ajari.
Fadli Riansyah Putra
Anak Nagari Situjuah