Payakumbuh, - Di Kota Payakumbuh Sumatra Barat Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) bersama seluruh organisasi ortonom Muhammadiyah, mulai dari Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, hingga KOKAM dan Hizbul Wathan (Pramuka Muhammadiyah). Bersama - sama menuntut Pemerintah Kota Payakumbuh untuk konsisten memberantas maksiat.
Hal itu dituangkan dalam baliho yang dipasang di depan Mesjid Ansharullah Muhammadiyah, baliho itu menyampaikan pesan "Angkatan Muda Muhammadiyah, Meminta Pemerintah Kota Payakumbuh untuk menertibkan atau menutup cafe, karaoke dan tempat hiburan lainnya yang tidak berizin. Lebih tegas lagi mereka meminta untuk ditutup bila diketahui ada praktik maksiat.
Hal itu terjadi karena masyarakat Kota Payakumbuh yang mulai resah dengan keberadaan tempat - tempat maksiat, terutama karaoke dan cafe - cafe. Diketahui sebelumnya Kota Payakumbuh pernah melakukan deklarasi besar - besaran pada 8 November 2018 untuk memerangi penyakit masyarakat, terutama maksiat tersebut.
Kota yang dipimpin oleh Riza Falepi dan Erwin Yunaz itu terlihat kerepotan dalam praktik memberantas maksiat, terbukti dengan adanya laporan dari warga disekitar pasar Payakumbuh dan pasar Ibuh, namun sayangnya mereka masih enggan untuk memberikan pernyataan secara terang atau pun membuat laporan kepada kepolisian, "backingan mereka mungkin kuat," aku seorang warga yang berhasil ditanya dan melarang namanya ditulis.
"Kini, Angkatan Muda Muhammadiyah telah berupaya mengingatkan Pemko Payakumbuh untuk terus komitmen memberantas maksiat, Muhammadiyah akan selalu menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar," ucap Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Payakumbuh Seprianto Chaniago. (frp)